1.
Perhatikan pernyataan berikut!
1)
Suksesi kepemimpinan
internasional
2)
Amandemen UUD RIS 1945
3)
Pemberantasan KKN
4)
Penghapusan Dwifungsi ABRI
5)
Penegakan supremasi politik
6)
Pelaksanaan otonomi daerah
Dari pernyataan di atas, yang
termasuk Agenda Gerakan Reformasi 1998 adalah …
a.
1,2,3
b.
2,3,6
c. 3,4,5
d.
2,1,5
e.
2,4,6
2.
Wacana yang muncul secara
terbuka terhadap orde baru saat proses
menuju Reformasi adalah …
a. Penentangan politik
b.
Perlawanan dalam bidang
pertanian
c.
Penurunan aset perusahaan
d.
Pemimpin yang tamak
e.
Pemberontakan kaum miskin
3.
Kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah pada masa Presiden Soeharto yang memicu pemberontakan adalah …
a.
Menaikkan harga sembako
b. Menaikkan harga BBM dan
tarif dasar listrik
c.
Pemulihan hak minoritas
keturunan Tionghoa
d.
Pelaksanaan Pemilu
e.
Desentralisasi politik dan
keuangan
4.
Pada tanggal 10-13 November 1998,
MPR mengadakan sidang untuk menetapkan langkah pemerintah dalam melaksanakan
reformasi di segala bidang. Sidang tersebut adalah …
a. Sidang istimewa MPR 1998
b.
Sidang amandemen UUD 1945
c.
Sidang GBHN
d.
Sidang paripurna DPR GR
e.
Sidang perubahan terhadap
Dwifungsi ABRI
5.
Dalam kondisi Negara yang
sedang mengalami krisis, Presiden Soeharto pada 9 Mei 1998 berangkat ke Kairo
(Mesir) untuk menghadiri konferensi. Konferensi tersebut adalah …
a.
Konferensi Meja Bundar
b.
Konferensi Indonesia Merdeka
c.
Konferensi Asia-Afrika
d. Konferensi GIS
e.
Konferensi Tinggi Asia
6.
Ketua MPR/DPR harmoko meminta
Soeharto turun dari jabatannya sebagai presiden pada tanggal …
a.
20 Mei 1998
b.
19 Mei 1998
c. 21 Mei 1998
d.
18 Mei 1998
e.
12 Mei 1998
7.
Presiden yang memimpin agenda
Reformasi adalah …
a.
Soeharto
b.
Abdurrahman wahid
c.
Megawati Soekarnoputri
d. B.J. Habibie
e.
Hamzah Haz
8.
Alasan mengapa tokoh reformasi, Amien Rais membatalkan do’a
bersama di Tugu Monas adalah …
a.
Karena aksi demonstrasi
mahasiswa di Yogyakarta
b.
Adanya kemacetan di area Jakarta
c.
Diangkatnya B.J Habibie sebagai
presiden
d. Adanya penjagaan 80.000
tentara
e.
Pengunduran diri presiden
Soeharto